I felt it now, I'm very very disappointed because of the consultant system in my school. It started when I want to registered S1 program at my favorite college. I had a recommendation from my school to pass an national selection program to the state college which is held without any test. It followed by students who has 75% best in class. I'm on it, I was the second rank in my class. I had paid the register payment IDR 175.000. Although in its website had been announced the registration date. I'm afraid if I did it alone, and I won't do it haste, so I must wait the consultant's announcement about my favorite college. They said (the consultants) if the registration will be closed in few weeks ago (still long time).
One day I heard from my friends in another school about the registration in my favorite college had been closed. I was shocked about it and I checked in the website and i got nothing. I thought that it just in other selection program in that university. Then I checked it to the consultant next morning, they said that it just still long time, I convince them again and again to ensure it, but i got the same answer. Then I believed it.
Then the next day in the last lessons I got the announcement from the consultant to give the files to completing the requirements to my favorite college. And after the bells rang, I was shock hearing the other friends said that the registration in my favorite college was closed. I felt that the consultant had an error in their duty. So, I went home faster to complete the requirements.
The next morning I ask to the consultant why it can happen. Then he answered with innocent face “It was our faults” WHAT? Just those words. It was the one of his innocence. It was so many innocence words that said by him and it made me confuse and stress.
After the break time I tried to ask the consultant (again). And he said that I didn’t need to sent the file now because tomorrow we must fill the verification then if it’s work we must sent the file. After I browse the web, I thought it’s not my program that I follow but he always keep his opinion. Once again I’m very confuse. Now, I don’t know what must I do? Many different suggestion from my friends or that consultant make me confuse. I think not only me that feel this condition but also the others that choose these favorite college. I just think, whatever it happen but I must finish my duty to pass the national examination. I’m still hoping on. I still have one other choice. And I know if I’m not pass that not tested program I still follow another program whether it test or not. It’s okay if I not pass my favorite college, there’s many university that can accepted me.
Where there’s a will there’s a way.. GANBATTE ESTI!!!
WAJAN BOLIC
Antenna Wajanbolic e-goen di kembangkan oleh Pak Gunadi (Pak Gun) atau lebih di kenal e-goen. Pak Gun berasal dari Jogyakarta alumni STEMBAYO. Informasi terakhir, beliau bekerja di Indosat menjadi salah seorang yang bertanggung jawab di Stasiun Bumi Indosat di Purwakarta. Sejak 2005-awal 2006, sosok e-goen dominan memberikan inspirasi bagi bangsa Indonesia untuk mengembangkan antenna wajan & antenna panci di Indonesia. Antenna wajan yang kemudian dikenal sebagai wajanbolic e-goen menjadi andalan utama bagi mereka yang ingin membangun RT/RW-net atau Wireless Internet murah di rumahnya dengan modal sekitar Rp. 300-350.000 saja.
A. Latar Belakang
Untuk meningkatkan jarak jangkauan wireless LAN diperlukan antena eksternal dengan gain yang lebih tinggi dari antenna standardAntena eksternal High Gain harganya relative mahal Banyak barang-barang yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari yang dapat digunakan untuk membuat antenna High Gain dengan cara mudah dan biaya ringan.
B. Alat dan Bahan
Adapun bahan – bahan yang dibutuhkan sebagai berikut:
4. Lakban Aluminium Foil
Sebaiknya gunakan lakban aluminium foil agar mudah ditempel dipermukan pipa paralon (PVC). Atau bisa juga menggunakan alumnium foil yang berbentuk stiker atau kertas
5. Baut dan Mur (ukuran 12)
6. Kabel UTP (Belden USA)
Kabel UTP (Tipe Belden USA Original) sepanjang + 30 meter.
7. Kabel USB Extender
8. USB Wireless Adapter
Peralatan Lainnya:
1.Tang Crimping
2.Tang Biasa
3.Gunting
4.Penggaris / Meteran
5.Gergaji Besi
6.Solder
7.Timah
8.Cutter
9.Solasi Hitam
C. Perhitungan
1. Feeder (Jarak Fokus Wajan / Area Bebas Aluminium Foil)
2. Lubang USB WiFi Adapter
D. Perakitan Wajan Bolic
1.Pasang salah satu Dop Pipa yang sudah di lubangi ke lubang Wajan, kencangkan pemasangan dengan menggunakan baut dan mur.
2. Lapisi permukaan (selain Feeder ) Pipa Paralon PVC 3 inchi dengan Lakban Aluminium Foil . Lapisi pula bagian dalam Dop Pipa besar yang di tempel bersama Pipa kecil. Buatlah lubang seukuran kepala USB sesuai perhitungan yang didapat.
3.Pasang USB WiFi ke Dop pipa yang telah ditempelkan dengan Pipa Paralon kecil yang telah dibelah fungsingya sebagai penjepit USB.
4. Tempatkan kepala USB WiFi berada di luar Pipa.
5. Selanjutnya pasang keduanya ke dalam Pipa PVC yang sudah dilapisi Aluminium Foil dan tempatkan pada Dop Pipa yang terpasang pada wajan.
Sumber:
http://opensource.telkomspeedy.com
WiMAX
WiMAX adalah singkatan dari Worldwide Interoperability for Microwave Access, merupakan teknologi akses nirkabel pita lebar (broadband wireless access atau disingkat BWA) yang memiliki kecepatan akses yang tinggi dengan jangkauan yang luas. WiMAX merupakan evolusi dari teknologi BWA sebelumnya dengan fitur-fitur yang lebih menarik. Disamping kecepatan data yang tinggi mampu diberikan, WiMAX juga merupakan teknologi dengan open standar. Dalam arti komunikasi perangkat WiMAX diantara beberapa vendor yang berbeda tetap dapat dilakukan (tidak proprietary). Dengan kecepatan data yang besar (sampai 70 MBps), WiMAX dapat diaplikasikan untuk koneksi broadband ‘last mile’, ataupun backhaul.
WiMax adalah standar yang dibuat oleh organisasi nirlaba yang merupakan kumpulan beberapa perusahaan pembuat peranti telekomunikasi, berdasar dari standar nirkabel IEEE 802.16, yaitu standar MAN (Metropolitan Area Network) dan HiperMAN dari ETSI (European Telecommunications Standards Institute).
WiMax nantinya akan dipakai sebagai alternatif untuk mendistribusikan akses jaringan Internet di masyarakat luas, seperti yang sudah dilakukan oleh teknologi ADSL atau HotSpot dari standar Wireless LAN 802.11
A. Latar Belakang Pengembangan WiMAX
WiMax dibuat karena adanya kekurangan fasilitas pemakaian standar teknologi nirkabel, di bagian bawah ada standar WiFi Wireless LAN 802.11 yang sudah banyak dipakai, sementara diatasnya adalah Wireless MAN 802.16 yang biasanya dipakai oleh operator untuk menyambung /base station/ mereka.
Dalam prakteknya, banyak praktisi telekomunikasi menggunakan teknologi 802.11 yang dirancang untuk pemakaian di dalam ruangan (/indoor/) menjadi peranti /outdoor/ untuk menyambung gedung ke gedung di dalam satu daerah yang jaraknya di bawah 10 km. Pemanfaatan teknologi ini secara ekonomis memang sangat tepat, karena dengan hanya mengeluarkan biaya dibawah tujuh juta Rupiah, kita sudah dapat menyambung dua titik berjarak maksimum 15 km.
Dalam perjalanannya, teknologi 802.11 yang dipakai secara salah ini menyebabkan kekecewaan banyak pengunanya, karena sering terjadi interferensi yang menyebabkan sambungan buruk, disebabkan oleh banyaknya pemakai dan saling rebut sambungan dengan menggunakan penguat jika mereka tidak mendapatkan sinyal.
Standar 802.11 juga mempunyai beberapa kelemahan lain; keterbatasan kanal yang dapat dipakai oleh hanya 11 /access point/ dalam satu daerah, kemudian juga tidak mampu bekerja dengan sinyal pantulan dan harus bekerja tanpa halangan objek (biasa disebut dengan istilah /Line of Sight/).
Sementara standar 802.16 Wireless MAN sudah sejak lama dipakai oleh operator telepon dan harga perangkatnya mencapai puluhan ribu dolar untuk satu sambungan. Perangkat ini yang biasanya kita lihat seperti bentuk tambur di tower-tower penyelenggara jasa telepon selular.
Kalau 802.11 bekerja di frekwensi 2,4GHz dan punya daya hanya sampai 1 atau 2 watt saja, 802.16 bekerja di frekwensi antara 6 sampai 23GHz, dengan daya yang cukup besar untuk menyambung dua titik yang jaraknya sampai 30 km.
B. Perkembangan Teknologi Wireless
Wi Max Standar BWA yang saat ini umum diterima dan secara luas digunakan adalah standar yang dikeluarkan oleh Institute of Electrical and Electronics Engineering (IEEE), seperti standar 802.15 untuk Personal Area Network (PAN), 802.11 untuk jaringan Wireless Fidelity (WiFi), dan 802.16 untuk jaringan Worldwide Interoperability for Microwave Access (WiMAX).
Pada jaringan selular juga telah dikembangkan teknologi yang dapat mengalirkan data yang overlay dengan jaringan suara seperti GPRS, EDGE, WCDMA, dan HSDPA. Masing-masing evolusi pada umumnya mengarah pada kemampuan menyediakan berbagai layanan baru atau mengarah pada layanan yang mampu menyalurkan voice, video dan data secara bersamaan (triple play). Sehingga strategi pengembangan layanan broadband wireless dibedakan menjadi Mobile Network Operator (MNO) dan Broadband Provider (BP). Perbandingan beberapa karakteristik sistem wireless data berkecepatan tinggi digambarkan oleh First Boston seperti berikut.
Perbandingan Perkembangan Teknologi Wireless | |||||
WiFi 802.11g | WiMAX 802.16-2004* | WiMAX 802.16e | CDMA2000 1x EV-DO | WCDMA/ UMTS | |
Approximate max reach (dependent on many factors) | 100 Meters | 8 Km | 5 Km | * | * |
Maximum throughput | 54 Mbps | 75 Mbps (20 MHz band) | 30 Mbps (10 MHz band) | 3.1 Mbps (EVDO Rev. A) | 2 Mbps (10+ Mbps fpr HSDPA) |
Typical Frequency bands | 2.4 GHz | 2-11 GHz | 2-6 GHz | 1900 MHz | 1800,1900,2100 MHz |
Application | Wireless LAN | Fixed Wireless Broadband (eg-DSL alternative) | Portable Wireless Broadband | Mobile Wireless Broadband | Mobile Wireless Broadband |
C. Standar WiMAX
WiMax adalah konsorsium yang berupaya untuk menyatukan dua standar teknologi nirkabel dunia yang dari dulu memang merupakan musuh bebuyutan, yaitu standar IEEE yang dibuat di Amerika dan standar ETSI yang dibuat oleh kumpulan perusahaan di Eropa. Perhatikan gambar yang memperlihatkan persaingan dua standar yang selalu terjadi antara Amerika dan Eropa, baik di telekomunikasi, elektronika maupun mekanikal.
WiMax mengikuti standar MAN IEEE 802.16a dan HiperMAN/HiperAccess, bekerja di frekwensi antara 2 sampai 11GHz, dan dikhususkan sebagai peranti yang menyambung gedung ke gedung secara nirkabel. Jadi, dimasa depan, WiMax kemungkinan bukan lagi peranti nirkabel yang dapat dipakai tanpa meminta ijin penggunaan frekwensi, karena tidak bekerja di frekwensi ISM 2,4GHz atau UNII 5GHz.
Bentangan frekwensi 2 sampai 11GHz adalah sangat besar, sehingga sampai saat ini belum ada kesepakatan dari produsen peranti yang bergabung dalam WiMax untuk membuat satu standar yang baku untuk penggunaan frekwensi ini. Yang pasti mereka sudah membuat nota kesepakatan tentang penggunaan frekwensi di 3,5GHz dan 5,8GHz, tapi ada kemungkinan juga menggunakan frekwensi 2,5GHz.
Sementara itu ada tiga standar nirkabel WiMax yang dipakai saat ini, yaitu /Fixed Wireless/ dengan memanfaatkan standar WiMax 802.16a sebagai /backbone/ atau sambungan utama akses Internet secara nirkabel, lalu pengguna notebook masuk dalam katagori /Portable Wireless/ dengan standar WiMax 802.16e Nomadic atau dapat juga ikut ke standar WiFi HotSpot 802.11 jika bekerja di dalam ruangan.
Standar ketiga yang belum disepakati adalah IEEE 802.20, yaitu /Mobile Broadband Wireless Access/ yang setara dengan teknologi 3G atau Edge dan belum banyak dipakai karena harga perantinya yang sangat mahal dibanding teknologi CDMA.
WiMax dapat bekerja sampai jarak sampai 50 km dengan berbagai halangan, sering disebut sebagai teknologi OFDM (/orthogonal frequency division multiplexing/). OFDM yaitu satu cara dimana peranti yang bekerja dengan teknologi nirkabel dapat menerima berbagai sinyal pantulan tanpa merusak sambungan utamanya, karena seperti kita ketahui, teknologi nirkabel sangat rentan terhadap pantulan sinyal yang dapat mematikan sinyal utamanya.
Besar bandwith yang dapat dibawa oleh WiMax sampai 280Mbps per satu /base station/, sehingga sangat cocok untuk dipakai sebagai peranti distribusi /broadband/, mendampingi teknologi ADSL atau /leased line/.
D. Bagaimana Indonesia?
Indonesia yang lumayan terkenal sebagai salah satu pengguna 802.11 WiFi yang dimodifikasi menjadi /outdoor/, merupakan pemakai terbesar WiFi di dunia, sehingga punya harapan besar pada teknologi WiMax ini, apalagi sudah banyak perusahaan besar telekomunikasi nirkabel membuat iklan sebelum barangnya sendiri tersedia di pasaran. Menurut perkiraan, produsen-produsen WiMax baru akan menggempur pasar di sekitar akhir kwartal pertama tahun 2005 nanti.
Harapan yang sangat besar atas teknologi WiMax ini terjadi karena pengguna 802.11 WiFi (terutama di Indonesia) sudah sangat pusing menghadapi interferensi dan berbagai masalah yang memang disebabkan oleh keterbatasan teknologi 802.11. Sementara teknologi nirkabel ini merupakan solusi jitu menghadapi pihak yang berwenang membangun infrastruktur, tetapi tidak melakukan tugas dengan sebaik-baiknya.
Kesulitan lain yang akan dihadapi oleh orang Indonesia adalah peraturan yang belum siap untuk mengadaptasi teknologi ini, karena kalau produsen peranti WiMax sudah membuat satu card PCMCIA atau berbasis USB dengan menggunakan standar WiMax Nomadic perantinya akan mudah didapat dimana saja.
Dari semua hal diatas, dapat disimpulkan bahwa tahun 2005 yang akan datang, Menteri Perhubungan akan bertambah pusing lagi mengurus banjirnya peranti WiMax yang bekerja entah di frekwensi mana sekitar 2 sampai 11GHz yang sebelumnya sudah dipakai oleh banyak peranti 802.16 dari operator telekomunikasi, semacam PT Telkom, PT Indosat atau lainnya, persis seperti tarik-ulur penggunaan frekwensi 2.4GHz yang berlarut-larut sampai lebih dari tiga tahun.
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/WiMAX
http://chavtoen.blogspot.com